Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heryanto menyatakan wajar jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai memiliki kualitas komunikasi politik dengan publik paling baik.

"Saya tidak heran jika Jokowi (panggilan akrab Joko Widodo) menempati peringkat teratas, karena dia mampu membangun politik komunikasi langsung dengan rakyat," kata Gun Gun Heryanto pada diskusi peluncuran hasil survei Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB) di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Pada kesempatan tersebut LDB mempublikasikan hasil survei perihal kualitas komunikasi politik yang dibangunnya kepada publik terhadap 11 figur bakal calon presiden.

Menurut Gun Gun, Jokowi mampu membangun komunikasi politik langsung dengan rakyat sekaligus mencari solusi dari persoalan yang dihadapi rakyat.

Komunikaksi politik yang dibangun oleh Jokowi menurut dia, tidak hanya wacana tapi diikuti dengan tindakan nyata serta bahasanya tidak direkayasa.

"Hasil komunikasi dan kerja yang dilakukan Jokowi bisa dirasakan langsung oleh rakyat," katanya.

Gun Gun menambahkan, jika LDB menempatkan Jokowi pada peringkat teratas karena komunikasi politik yang dibangun Jokowi dengan pendekatan kerakyatan, bahasa sederhana yang mudah dimengerti rakyat, serta ada hasil konkret.

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, mengatakan, keberhasilan Jokowi membangun komunikasi politik dengan masyarakat karena bahasanya sederhana dan pendekatannya merakyat.

"Jokowi berbicara apa adanya tanpa direkayasa," katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, kepemimpinan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang baru sekitar setahun tapi masyarakat sudah melihat bukti hasil kerjanya.

Dengan hasil kerja tersebut, kata dia, masyarakat dapat membedakan mana pemimpin yang sungguh-sungguh bekerja dan mana pemimpin yang hanya berwacana.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga Demokrasi Bertanggungjawab (LDB), Tjipta Lesmana mempublikasikan hasil surveinya perihal komunikasi politik dari 11 figur bakal calon presieden kepada masyarakat.